Mantan manajer bergaji 100 juta rupiah perbulan pilih jadi mualaf dan kini banting tulang jualan Es Cincau dan es nanas
mungkin kisah inspiratif seorang mantan manajer yang memutuskan menjadi seorang mualaf tinggalkan pekerjaan dengan gaji 100 juta rupiah sebulan
mantan manajer itu kini banting tulang menjadi penjual Es Cincau dan es nanas
gayanya kini sangatlah sederhana pendapatan pria itupun tak seberapa
bahkan kalah jauh dari gajinya terdahulu meski begitu pria ini tidak pernah berhenti bersyukur kepada Allah SWT
Ia bahkan pernah merasakan mukjizat saat dagangannya tak laku padahal butuh uang untuk biaya sekolah sang anak diusia senja seperti sekarang
pria ini tak mau berpangku tangan dan pasrah atas kehidupannya pria kelahiran Palembang ini adalah salah satu teladan yang tak pernah pasrah pada keadaan
bahkan dirinya tak menyesal di usia senja terus bekerja untuk menyambung hidup
Padahal di masa lalunya ia bukan orang sembarangan namanya adalah Hasanuddin dulu pernah mengenyam kehidupan bergelimang harta
Sebelum menjadi pedagang cincau ia mengaku pernah bekerja di sebuah perusahaan posisinya pun bukan sembarangan ia menempati kursi Manager di perusahaan
dengan posisi tersebut Hasanuddin tiap bulannya mendapatkan upah mencapai Rp100 jt per bulan
Namun semua yang dia miliki saat itu tidak membuat hidupnya lebih baik dan tenang kisah inspirasi pria yang kini berusia 66 tahun ini sangat patut kita teladani
dulu pria Renta itu sempat menjabat sebagai General Manager di sebuah tempat hiburan terkenal di Jakarta segala macam kemewahan pernah ya capai pada saat dirinya
bekerja sebagai seorang manajer tinggal di Jakarta dan memiliki rumah serta mobil mewah dan keluarga harmonis
namun tak bisa membuat hatinya tenang saking melimpah hartanya ia tak mempermasalahkan saat istrinya ingin berbelanja makan enak di restoran enak hingga memberi hadiah untuk sang mertua Hasanuddin yang sempat mengenyam pendidikan di Singapura dan mahir berbahasa inggris dan Mandarin
Ini juga kerap dihutangi sejumlah uang oleh teman-temannya alhasil uangnya pun perlahan-lahan mulai menipis ia bahkan pernah menumpuk utang hingga tiga milyar rupiah
saat itu konflik pun mulai muncul antara dirinya dengan istrinya hingga kemudian memutuskan untuk bercerai Hasanuddin kemudian mencoba untuk membangun rumah tangganya kembali dengan menikahi seorang wanita
sayang pernikahannya ini juga diwarnai konflik dan kembalikan Dash hingga kekayaan yang dimiliki Hasanuddin Habis tak ingin menyerah dengan kehidupannya itu Hasanuddin pun mencoba untuk mencari istri kembali
ia menemukan seorang wanita yang membuat hatinya kembali bergejolak namun wanita tersebut meminta satu syarat bila ingin meminangnya menjadi seorang istri Hasanuddin diminta untuk jadi mualaf
bila ingin menikahi wanita tersebut akhirnya Hasanuddin resmi menjadi seorang wafdi usia 43 tahun ia kemudian merantau ke Sukabumi Jawa Barat
memulai hidup baru dengan sang istri yang baru di sana ia kembali memulai hidupnya yang baru dan mencoba melupakan masa lalunya kehidupan jadi mualaf membuatnya menjadi pribadi yang selalu bersyukur
bahkan ada satu momen dimana dirinya selalu mendapatkan pertolongan yang tak terduga pernah pada suatu ketika ia dihadapkan kesulitan saat sang anak membeli sepatu dan diharuskan membayar uang sekolah sebanyak 300.000 rupiah
saat itu ia hanya pasrah sembari tetap berikhtiar mencari jalan keluar dengan tetap berjualan ping karena tak kunjung mendapat pembeli cincau yang ia jual mulai rusak beruntung ada seseorang yang ingin membeli Es Cincau nya tersebut Hasanuddin pun menolak Seraya menjelaskan bahwa barang dagangannya itu telah rusak dan tidak layak dikonsumsi
sang pembeli pun tetap membeli minuman lainnya yang juga dijual oleh Hasanuddin yakni es nanas ia membeli sebanyak dua bungkus seharga Rp10.000
Tak bisakah sang pembeli kembali memanggil Hasanuddin dan memberinya 300.000 rupiah jumlah yang selama ini dicarinya untuk biaya sekolah sang anak
i disana ia merasakan ada sebuah kepuasan batin yang membuatnya untuk bersyukur kepada Allah saya buka uangnya pas 300.000 rupiah
Ya Allah saya sedih Allah itu sering Tolong saya Allah tolong saya Saya jadi ada uang untuk beli sepatu anak saya Allah tolong saya terus dulu saya dapat gaji 100 juta Rupiah sekarang di lainnya lebih sedikit dari dulu namun saya tetap bersyukur ucapnya Hasanuddin