Haji Menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci, tak hanya bisa dilakukan mereka yang memiliki banyak harta. Dengan niat tulus, tekad kuat dan kesabaran, pasangan suami istri (pasutri) yang bekerja sebagai tukang becak dan buruh tani pun bisa menunaikan rukun Islam kelima tersebut. menunaikan ibadah haji adalah panggilan Allah, siapapun yang dikehendakiNya maka dia akan menunaikan Ibadah Haji.
Menemukan kisah nyata ini di acara manasik haji Surabaya Timur pada tahun 2006 sengaja nama tokoh tidak kusebutkan yang sebenarnya begitupun nama bank dan alamatnya juga tidak kusebut dengan maksud hanya untuk mempertimbangkan etika smata di acara yang dihelat di masjid itu
saat rehat isoma hari terakhir seperti biasa selesai salat waktu makan siang terjadi kelompok-kelompok kecil ngobrol sesama jamaah haji mereka saling menceritakan persiapan masing-masing dari persiapan fisik obat-obatan dan sebagainya menjadi topik saling mengisi antar jamaah
di sudut halaman masjid seorang bapak Tengah baya duduk menyendiri disampingnya terletak dus jatah makan yang kelihatan belum dibuka botol air mineral pun terlihat masih utuh matanya berkaca-kaca ketika kudatangi Awalnya dia terkesan kurang suka Tetapi setelah aku memperkenalkan diri mengajaknya ngobrol sedikit-sedikit Bapak berkulit agak hitam ini
mau bicara juga kami makan berdua dari jatah nasi kotak masing-masing sambil mengobrol bapak itu mulai memperkenalkan diri dan bercerita Nama saya Udin Pak rumah saya Surabaya pinggiran Timur daerah tambak-tambak sana saya becak atau pengemudi becak anak saya dua perempuan dua-duanya sudah Kipay Pak satu di Kalimantan sudah punya anak satu-satunya lagi
ikut dua ditulungagung bantu-bantu di toko sama suaminya gini-gini saya ini sudah Mbah Kakung loh atau mbah kakek sampai disitu kalimatnya berhenti dia meletakkan dus nasi yang baru dimakan separuh kemudian minum air langsung dari botol beberapa teguk lalu terdiam pandangan matanya menerawang jauh entah apa yang dipikirkan lalu dengan pelan dia melanjutkan ceritanya saya ini mau berangkat haji pak tapi sungguh kalimatnya terpotong matanya berkaca-kaca lalu dengan suara yang masih serak Pak Udin melanjutkan kalimatnya
Saya tidak tahu siapa yang membayar semua ongkos haji Saya ini ini pak yang setiap hari saya pikir Bagaimana ini bisa begini seperti mimpi saja Pak awalnya kira-kira setahun yang lalu saya ngantar seorang numpang bapak-bapak dari Panjang Jiwo menuju Jalan jamu Sari nama-nama tempat di Surabaya waktu itu Menjelang magrib Pak Jadi sudah agak gelap gelap Gitu dan waktu adzan Maghrib
penumpang saya ngajak saya berhenti dulu untuk salat bersama jamaah lain di masjid kecil yang saya lewati tidak ada yang aneh Pak maksud saya penumpang saya ini ya biasa-biasa saja sambil becak jalan ya sayang ngobrol sama penumpang itu terus bapak tadi Tanya gini seandainya sampeyan punya uang 30juta gitu sampeyan mau beli apa Pak
karena saya pikir bapak itu bertanya isn’t Saya mau jawab iseng juga tapi ndak tahu saya pikir Tidak ada salahnya Saya jawab yang benaran seperti Keinginan saya mungkin saya pakai berangkat haji saja Pak tapi apa bisa ya punya uang segitu yo Wong dari becak ini hanya bisa buat makan sama istri saja belum kenyang terus penumpang itu bilang gini Allah maha kaya lo Pak kalau Sampeyan sungguh-sungguh tidak sulit Allah memberangkatkan samban pergi haji sampeyan tingginya berangkat haji Kapan tho pak ya saya jawab ndak tahu
Pak bondak punya biaya kok ngarang mau berangkat haji Terus waktu becak lewat di tempat fotocopy penumpang saya itu minta becak berhenti karena dia mau fotokopi tiba-tiba penumpang saya itu minta pinjam KTP Saya mau sekalian difotokopi Katanya dia mau ngebantu daftarkan saya untuk haji ya Saya tolak saya bilang saya tidak punya biaya
Pak Buat apa daftar-daftar Haji segala Hai tetapi Bapak penumpang itu agak maksa saya hanya membantu sampeyan ngurus aja Pak biar nanti kalau Sampeyan sudah siap lebih mudah berangkatnya karena kelihatannya penumpang saya itu orang baik Ya saya kasih saja KTP saya untuk difotokopi bareng surat-surat miliknya satu map gitu selesai fotokopi KTP dikembalikan dan becak jalan lagi
sampai pertigaan campursari penumpang itu turun membayar Rp10.000 seperti menawar tadi terus sudah turun dia pesan katanya Nanti kalau urusan hajinya sudah selesai saya akan dikabari di rumah saya yang tidak paham apa-apa makanya cuman jawab iya pak terima kasih berbulan-bulan dan sampai saya sudah tidak ingat lagi sama bapak itu tadi mikir saja saya Endak lelaki ingat Wong becak Pak jadi ndak ingat itu terus datang surat panggilan dari kantor Bank isinya nyuruh saya datang bawah KTP bahwa KSK
Saya bingung topak Apalagi istri saya malah takut wong gak pernah urusan sama Bang dikira saya punya utang atau apa malah bingung semua pak ya sudah pas tanggalnya di surat panggilan itu saya ajak istri saya ke kantor Bang sekalian dia ada keperluan mau ke keponakan yang kosnya tidak jauh dari kantor bank itu masuk kantor Bang saya awalnya takut Pak di depan pintu ditanya satpam keperluannya apa walah gelagepan saya pak Bingung mau jawab apa terus rap panggilan Saya tunjukkan saya di beri nomor disuruh duduk Nunggu panggilan seperti Antri di rumah sakit gitu Pak
lama didepan petugas bank sungguh Pak saya hampir pingsan waktu pegawai bank itu bilang tabungan saya sudah cukup untuk berangkat haji ya sayang ngeyel ke pegawai bank saya ini tidak pernah nabung untuk Haji tapi pegawai bank menunjukkan buku tabungan haji ada tulisannya 35 juta rupiah Subhanallah Pak Saya dan istri tangis tangisan saking bingung
Entah senang saya ndak tahu waktu saya tanya uang tabungan dari siapa kata pegawai bank itu orang yang isi tabungan berpesan agar tidak memberikan namanya ke saya alamatnya juga pegawai bank hendak mau ngasih tahu karena pesannya begitu katanya terus saya sama pegawai bank disuruh ke KBIH tinggi dan itu loh tempat ngajari orang yang mau haji yang katanya juga sudah dibayari untuk memberikan bimbingan haji untuk saya saya i manasik disini tadi juga diantar ke Pak Bukhari orang bimbingan haji itu ya
karena itu lho Pak Tiap hari saya mikir lalu orang yang bayar saya untuk pergi haji Ini sebenarnya siapa Dia itu orang biasa atau jangan-jangan malaikat ya tiap selesai Sholat saya selalu sujud syukur dan mendoakan malaikat saya itu agar diberi rezeki yang banyak biar dia bisa membayari orang lain berangkat haji sampai disitu cerita Pak Udin harus terhenti karena dipanggil masuk ke ruangan masjid lagi untuk melanjutkan acara manasik haji hari terakhir itu sejak itu aku belum pernah bertemu lagi dengan Pak Udin yang berangkat di gelombang kedua jamaah calon haji embarkasi Surabaya
Aku hanya bisa berharap semoga Pak Udin jadi haji mabrur Subhanallah Allah telah menunjukkan Dia Maha Kuasa atas makhluk ciptaanNya semua ada dalam genggaman-nya bila Allah berkehendak tidak satupun yang bisa menghalanginya logika manusia tidak berlaku bagi Allah aku bersyukur Allah mempertemukanku dengan Pak Udin untuk memberitakan tentang kebesaran Allah pengalaman ini sampai kapanpun akan kuingat dan aku mohon kabulkan doa Pak Udin untuk malaikat-nya ya Allah wallahualam bishowab